Rabu, 13 Juli 2011

Pendidikan Seni Musik

UNSUR - UNSUR MUSIK
Seperti kita ketahui cakupan unsur-unsur musik Barat sangatlah luas, oleh sebab itu dalam sub Unit ini wilayah pembahasan dibatasi pada beberapa unsur
saja, yaitu; ritmik, interval dan tonalitas mayor serta minor. Pada Unit sebelumnya
saudara telah memperoleh materi dasar tentang unsur-unsur musik. Pada sub unit
ini materi tersebut dipertajam sebagai bekal saudara dalam berkarya seni musik.
Tujuan yang diharapkan setelah saudara mempelajari sub Unit ini adalah
saudara mampu memahami tentang ritmik, interval, dan sistem tonal serta
mengimplementasikannya dalam proses berkarya musik.

A. POLA RITME
Terdapat beberapa unsur dasar dalam sebuah komposisi
musik yaitu:  bentuk (
tinggi rendahnya nada (pict),  melodi, harmoni, warna suara dan ritme.
 Ritme merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah komposisi.
 Dalam mempelajari ritme terdapat tiga aspek
yang harus diperhatikan yaitu, tanda birama, bunyi, dan tanda istirahat.
Tanda birama merupakan bagian penting dalam musik. Penting karena
tanda birama harus dapat mewakili dan membedakan perasaan (metris) bentuk
musik, bahkan bentuk-bentuk musik khas seperti mars, waltz,
minuet dan sejenisnya salah satu kekhasan bentuk karya tersebut
dapat dirasakan daribiramanya. Tanda birama dipergunakan baik
dalam penulisan musik yangmenggunakan notasi balok maupun
 penulisan musik yang menggunakan notasi angka.
Disamping tanda birama, bunyi dan tanda diam merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam ritme, akan tetapi khususnya tanda diam,
dalam membacaritme sering kurang diperhatikan keberadaanya.
Tujuan pembelajaran sub unit ini adalah, diharapkan mahasiswa
memahami tentang bentuk not serta tanda diam penuh, setengah, seperempat,
seperdelapan dan seperenambelas; penggunaan bentuk not tersebut di atas baik
yang bertitik maupun yang tidak bertitik; penggunaan tanda legatura; dan dapat
membirama (mengetuk) sesuai dengan arsis-tesis serta merasakan
perbedaannyayang mencakup birama 2/4, 3/4, 4/4, 3/8, dan 6/8.
Musik ditinjau dari aspek ritme pada dasarnya dapat dirasakan.
 Perasaan tersebut disebabkan karena perbedaan biramanya.

1. Bentuk , Nama, Nilai Not dan Tanda Diam
Dalam pembelajaran bentuk, nama dan nilai not sangat
 berhubungan dengan ritme yaitu cara membirama atau memberikan ketukan
sesuai dengan ketukan dasar yang bertekanan dan ketukan dasar
 yang tidak  bertekanan (tesis-arsis).
Cara mengetuk yang tidak memberikan tekanan pada ketuka-ketukan
tertentu disebut juga dengan ketukan aditif.
Sedangkan cara mengetuk dengan memberikan tekanan pada
ketukan-ketetukan tertentu disebut ketukan metris
(kebalikan dari ketukan aditif).
Membaca panjang pendeknya bunyi not (durasi) atau saat diam

Bhayu

(istirahat) digunakan sistem notasi. Setiap not dan tanda diam masing-masing memiliki perbedaan dari segi bentuk, nama dan nilai notnya. Setiap not memiliki nilai tidak mutlak. Nilai hitungan/ketukan not penuh dalam birama 4/4 berbeda dengan not penuh pada birama 2/2, 6/8 dan sebagainya.
2) Tanda Birama
Tanda birama sangat menentukan bentuk not, nilai not dan tanda diam.
Untuk itu cara membaca setiap karya musik, harus memperhatikan tanda birama.
Karya musik yang menggunakan birama 3/4, 4/4 berbeda dengan karya musik
yang menggunakan birama 2/4 misalnya, perbedaannya bukan hanya pada
pengelompokan not pada setiap bar, akan tetapi juga berbeda dalam cara
membirama (mengetuk). Cara membirama atau memberi ketukan dasar harus
dapat dirasakan baik oleh pembaca itu sendiri maupun oleh pendengar yang lain.
Fungsi tanda birama adalah untuk mempertegas perasaan metris (ketukan
bertekanan dan tidak bertekanan), menentukan jumlah ketukan dalam setiap
birama, dan menentukan not yang digunakan untuk ketukan dasar (kerangka
dasar). Perhatikan pola irama di bawah ini, bunyikan dengan tempo (pulsa) yang
stabil dan upayakan pada setiap awal birama (ketukan pertama) lebih berat/
bertekanan dibandingkan ketukan setelahnya
Pemahaman terhadap fungsi tanda birama tidak cukup hanya dengan
pemahaman teoritis akan tetapi juga harus dibarengi dengan penguasaan praktek,
sehingga siswa mampu membirama dan merasakan perbedaan ketukan aditif dan
metris. Pada pembahansan materi selanjutnya diaharapkan siswa tidak hanya
mampu membaca ritmik akan tetapi juga mampu membaca melodi.

form),  kerangka dasar (struktur),